Dalam berbagai dimensi kehidupan, Eksistensi dan kiprah Dunia Usaha/Swasta selama ini dirasakan sangat membantu pemerintah dalam proses pembangunan daerah dan nasional.
Secara Konstitusional, peran tersebut selaras dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menitipkan 3 komponen yang menjadi pelaku utama dalam sebuah pembangunan bangsa yaitu : Pemerintah, Kelompok Usaha/Swasta, dan Koperasi. Ketiga pilar tersebut secara garis besar memiliki peranan atau tugas masing-masing yaitu :
1. Komponen Pemerintah.
Memfasilitasi, Memotifasi, Membimbing, Mengarahkan serta Membuka dan menguraikan peluang untuk dapat dijadikan kesempatan bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Komponen Kelompok Usaha /Swasta.
Melakukan kegiatan ekonomi dengan mengoptimalkan kemampuan individu dengan memanfaatkan peluang - peluang ekonomi yang ada dan memotifasi anggota produktif.
3. Komponen Koperasi.
Kegiatan ekonomi dan sosial yang mengedepankan aspek kebersamaan dalam pemupukan modal untuk membiayai kegiatan usaha.
Melihat fenomena yang ada, sebagai tenaga penyuluh koperasi lapangan, kiranya perlu melakukan pendampingan secara kontinyu dengan mempertimbangkan hal-hal sbb :
1. Dari hasil identifikasi masalah yang ada pada gerakan, anggota, kelompok strategis dan masyarakat umum, ditemukan tenaga – tenaga terampil khususnya para ibu rumah tangga dan wanita – wanita trampil yang produktif di desa Nata.
2. Memotifasi Anggota atau ibu rumah tangga dan wanita – wanita trampil yang produktif di desa Nata yang memiliki keahlian untuk berwirausaha, hingga terbentuknya Kelompok Usaha Baru, yang diberi nama Kelompok Tenun Siwe Nata yang berjumlah 3 (Tiga) kelompok.
3. Menfasilitasi kelompok Tenun Siwe Nata tersebut untuk membuat Proposal Bantuan Modal, guna meningkatkan usaha dan taraf hidup masyarakat khususnya para ibu rumah tangga dan wanita – wanita trampil yang produktif di desa Nata.
4. Mengarahkan Kelompok Wirausaha Baru Tenun Siwe Nata untuk melaporkan kelompoknya keDinas Koperasi bidang UKM agar terdaftar dan cepat mendapat perhatian dari pihak Dinas jika ada Pelatihan atau Diklat yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas dan keahlian untuk menambah keterampilan para wanita produktif di desa Nata tersebut.
Foto Kegiatan salah satu Anggota Kelompok Tenun Siwe Nata
Foto Kegiatan pada saat Rapat Pembentukan
Kelompok Wirausaha Baru ” Tenun Siwe Nata ”
Oleh : PPKL Nurmisnah, SE.
Kelompok Wirausaha Baru ” Tenun Siwe Nata ”
Oleh : PPKL Nurmisnah, SE.
Selain Menenun, Kelompok Tenun Siwe Nata ini termotifasi untuk meningkatkan hasil produksi mereka dengan membuat jajanan TORTILA dan mereka sepakat untuk memproduksi TORTILA yang kemudian dipasarkan diDesa mereka dengan harga yang terjangkau, Kelompok ini juga mendatangkan TUTOR dari Kelompok GENDER BOLO ( Ibu Nurlaela ) dan Bapak Hanafi (Pengusaha Jajanan yang dibuat dari bahan dasar Rumput Laut ) untuk menambah keterampilan yang mereka miliki. Bahkan saat ini kelompok tersebut telah membentuk Koperasi Wanita yang juga diberi Nama Kopwan Tenun Siwe Nata yang diprakarsai oleh 30 orang anggota kelompok wirausaha baru tersebut.
Foto Kegiatan pada saat pelatihan
PRODUK UNGGULAN DAERAH (PUD) PANGAN
Berbahan Dasar : JAGUNG, SINGKONG & RUMPUT LAUT
Difasilitasi Oleh:Ibu Rohana dan Nurlaelah ( Gender Bolo)
PRODUK UNGGULAN DAERAH (PUD) PANGAN
Berbahan Dasar : JAGUNG, SINGKONG & RUMPUT LAUT
Difasilitasi Oleh:Ibu Rohana dan Nurlaelah ( Gender Bolo)
Foto Kegiatan pada saat pelatihan
PRODUK UNGGULAN DAERAH (PUD) PANGAN
Berbahan Dasar : RUMPUT LAUT, SINGKONG & LABU
Difasilitasi Oleh:Bapak Hanafi (Pengusaha Jajan Rumput Laut)
PRODUK UNGGULAN DAERAH (PUD) PANGAN
Berbahan Dasar : RUMPUT LAUT, SINGKONG & LABU
Difasilitasi Oleh:Bapak Hanafi (Pengusaha Jajan Rumput Laut)
Foto Kegiatan pada saat Rapat Pembentukan
Kopwan Tenun Siwe Nata
Oleh : PPKL Nurmisnah, SE.
Kopwan Tenun Siwe Nata
Oleh : PPKL Nurmisnah, SE.
Koperasi Wanita Tenun Siwe Nata tersebut ingin membuat usaha sendiri dan menjual hasil produksi mereka melalui koperasi yang mereka bangun tersebut dengan harga yang terjangkau. Untuk saat ini pemasarannya terbatas disekitar Desa Nata saja, mengingat kelompok wirausaha baru ini masih serba terbatas, baik sarana maupun prasarananya. Hanya semangat dan kebersamaan yang mereka miliki sebagai modal utama dalam merintis dan membangun Kopwan Tenun Siwe Nata Tersebut.
Bima, 5 Desember 2012
( NURMISNAH, SE )
PPKL Kabupaten Bima
0 comments:
Post a Comment